Selasa, 02 Juni 2015

Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Pengelolaan atau menejemen pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.”
Dari beberapa pengertian di atas dapat dilihat betapa Pengeloaan pendidikan merupakan faktor utama dalam penyelenggaraan pendidikan. Karena Pengeloaan pendidikan merupakan suatu usaha bersama yang dilakukan untuk mendayagunakan semua sumber daya baik manusia, uang, bahan dan peralatan serta metode untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.maka ruang lingkup Pengeloaan sekolah dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok, yaitu :
  1. Pengeloaan administratif, meliputi proses manajemen yang pada dasarnya terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Ruang lingkup manajemen seperti ini juga sering disebut sebagai proses manajemen atau fungsi manajemen.
  2. Pengeloaan Pengeloaan operatif, meliputi unit-unit kegiatan dalam sebuah organisasi yang diantaranya terdiri dari Pengeloaan kesiswaan, Pengeloaan pengajaran, Pengeloaanpersonil, Pengeloaan persuratan dan kearsipan, Pengeloaan keuangan, Pengeloaanperlengkapan, PengeloaanPengeloaanhubungan masyarakat, sertaPengeloaanperpustakaan.
A. Dari segi operasional atau bidang garapan, maka Pengeloaan pendidikan atau Pengeloaansekolah meliputi bidang-bidang :
1.   Program Pendidikan Murid/Peserta Didik
2.    Pengeloaan Pengajaran
3.    Personil lembaga Pendidikan
4.    Pengeloaan Persuratan dan Kearsipan
5.    Keuangan Lembaga Pendidikan
6.    Kantor dan Fasilitas Lembaga Pendidikan
7.    Hubungan Lembaga dengan Masyarakat
B.   Rumusan masalah
1.      Apa pengertian dari pengelalolaan operatif?
2.      Apa dan bagaimana pengelalolaan siswa didik?
3.      Apa dan bagaimana pengelalolaan pengajaran?
4.      Apa dan bagaimana pengelalolaan personil?
5.      Apa dan bagaimana pengelalolaan persuratan dan kearsipan?
6.      Apa dan bagaimana pengelalolaan keuangan?
7.      Apa dan bagaimana pengelalolaan kantor dan fasilitas?
8.      Apa dan bagaimana pengelalolaan hubungan masyarakat?
9.      Apa dan bagaimana pendekatan dalam pengelolaan pendidikan 
C.   Tujuan pembahasan
  1. Menjelaskan pengertian dari pengelolaan operatif.
  2. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan kesiswaan.
  3. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan pengajaran.
  4. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan personil.
  5. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan persuratan dan kearsipan.
  6. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan keuangan.
  7. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan perlengkapan.
  8. Menjelaskan dan menguraikan pengelolaan hubungan masyarakat.
  9. Menjelaskan dan menguraikan pendekatan dalam pengelolaan pendidikan
D. Kegunaan Makalah
Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam memberi pengajaran kepada para peserta didik sekaligus dapat membangun Indonesia yang tangguh di bidang Pendidikan.
F. Sistematika Makalah
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
B.   Rumusan Masalah
C.   Batasan Masalah
D.   Tujuan Makalah
E.    Kegunaan Makalah
F.    Sistematika Makalah






BAB II
PEMBAHASAN

1.      Bidang Garapan Pengeloaan Pendidikan / Pengeloaan Operatif
Pengertian bidang garapan
Pengeloaan operatif, meliputi unit-unit kegiatan dalam sebuah organisasi yang diantaranya terdiri dari Pengeloaan kesiswaan, Pengeloaan pengajaran, Pengeloaan personil, Pengeloaan persuratan dan kearsipan, Pengeloaan keuangan, Pengeloaan perlengkapan, serta Pengeloaan hubungan masyarakat.
Pengeloaan operatif atau Pengeloaan dalam unit-unit kegiatan tertentu memiliki karakteristik kegiatan yang berbeda-beda. Namun semuanya itu memiliki kesamaan dalam prinsip pengelolaan, yaitu :
1.      Ketertiban
Jadi harus teratur, sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau urutan tertentu.
2.      Kejelasan
Harus mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat atau menggunakan.
3.      Efektif
Harus dapat digunakan sesuai peruntukannya.
4.      Efisien
Harus dapat  dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan biaya relatif murah.
Dari segi operasional atau bidang garapan, maka Pengeloaan pendidikan atau Pengeloaan sekolah meliputi bidang-bidang :
1.   Pengeloaan Kesiswaan.
2.    Pengeloaan Pengajaran
3.    Pengeloaan Personil
4.    Pengeloaan Persuratan dan Kearsipan
5.    Pengeloaan Keuangan
6.    PengeloaanPengeloaan Perlengkapan
7.    Pengeloaan Hubungan Masyarakat

2. Pengeloaan Kesiswaan
Ada tiga masalah utama yang perlu mendapat perhatian dalam bidang kesiswaan yaitu :
-          Masalah penerimaan  siswa baru
-          Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar
-          Masalah bimbingan
                Untuk masalah yang pertama setiap tahun dibentuk panitia penerimaan siswa baru. Panitia ini diserahi tugas untuk mengManajemenkan dan mengorganisasikan seluruh kegiatan penerimaan siswa baru. Pimpinan sekolah harus mampu memberi pedoman yang jelas kepada panitia agar penerimaan siswa baru ini berjalan dengan lancar.
         Di samping itu sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap usaha mengembangkan kemajuan belajar siswa-siswanya. Kemajuan belajar ini secara periodik harus dilaporkan terutama kepada orang tua siswa. Ini semua merupakan tanggungjawab pimpinan sekolah. Oleh karena itu pimpinan harus tahu benar-benar kemajuan belajar anak-anak di sekolahnya, ia harus mengenal anak-anak beserta latar belakang masalahnya.
                Laporan hasil kemajuan belajar hendaknya tidak dianggap sebagai kegiatan rutin saja, tetapi mempunyai maksud agar orang tua siswa juga ikut berpartisipasi secara aktif dalam membina belajar anak-anaknya.
         Masalah yang juga erat hubungannya dengan kemajuan belajar ini ialah masalah bimbingan. Tugas sekolah bukan hanya sekedar memberi pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi sekolah harus mendidik anak-anak menjadi manusia seutuhnya. Oleh karena itu tugas sekolah bukan saja memberikan pelbagai ilmu pengetahuan tetapi juga membimbing anak-anak menuju ke arah kedewasaan. Dalam rangka ini maka tugas pimpinan sekolah ialah menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Dengan kegiatan bimbingan ini maka anak-anak akan ditolong untuk mampu mengenal dirinya, kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya. Anak-anak akan ditolong agar mampu mengatasi masalah-masalahnya yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Dengan demikian diharapkan anak-anak akan dapat bertumbuh secara sehat baik jasmani dan rohaninya serta dapat merealisasikan kemampuannya secara maksimal.
Pengeloaan yang berhubungan dengan kesiswaan antara lain :
-          Statistik presensi siswa
-          Buku laporan keadaan siswa
-          Buku induk
-          Klapper
-          Buku daftar kelas
-          Buku laporan pendidikan (raport) catatan pribadi
-          Daftar presensi, dsb.

3. Pengeloaan Pengajaran/Kurikulum
         Pimpinan sekolah harus sadar bahwa kurikulum yang ada perlu dipahami benar-benar oleh guru-guru, sehingga mereka dapat menjabarkannya secara lebih luas dan dapat mengembangkan secara kreatif. Kurikulum ini kemudian perlu dijabarkan dalam kegiatan pengajaran di sekolah seperti perencanaan kegiatan pengajaran/pembuatan kalender pendidikan, penjadwalan, program pengajaran catur wulan/semester/tahunan hingga persiapan mengajar serta evaluasinya.
Kegiatan dalam Pengeloaan pengajaran/kurikulum diantaranya meliputi :
  • Pengadaan buku kurikulum termasuk pedoman-pedomannya.
  • Penjabaran tujuan-tujuan pendidikan, tujuan umum, tujuan instruksional, tujuan kurikuler dan tujuan-tujuan khusus.
  • Penyusunan program-program kurikuler dan kegiatan-kegiatan tambahannya, termasuk dalam hal ini program tahunan.
  • Pengembangan alat-alat pelajaran.
  • Penyusunan jadwal dan pembagian tugas mengajar.
  • Pengembangan sistem evaluasi belajar.
  • Pengawasan terhadap proses belajar mengajar.
  • Penyusunan norma kenaikan kelas.
         Masalah-masalah yang cukup sukar yang dihadapi Pimpinan sekolah dalam bidang kurikuler ini antara lain : pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuan dan minat, pengembangan/pembinaan kemampuan guru dalam mengajar serta meningkatkan mutu pengajaran.
Pengeloaan yang berhubungan dengan pengajaran/pembinaan kurikulum antara lain:
-          Buku pedoman kerja tahunan.
-          Statistik kemajuan belajar.
-          Jadwal tahunan/kalender pendidikan.
-          Jadwal pelajaran.
-          Daftar buku siswa.
-          Daftar buku pegangan guru.
-          Buku observasi kelas, dsb.

4. Pengeloaan Personil
         Tugas utama pimpinan sekolah ialah membina dan mengembangkan sekolahnya agar pendidikan dan pengajaran makin menjadi efektif dan efisien. Hal ini hanya dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar apabila ada kerja sama yang harmonis dengan seluruh staf sekolah. Oleh karena itu yang harus dilakukan ialah membina kerja sama dengan seluruh staf sehingga terjadi hubungan yang harmonis. Jadi inilah esensi dari tugas pimpinan sekolah yang utama dalam bidang personalia.
         Dalam hubungannya dengan masalah Pengeloaan personalia ini, ada beberapa tugas yang perlu dilaksanakan oleh pimpinan sekolah yaitu sebagai berikut :
a.      Perencanaan Kebutuhan
Pimpinan sekolah harus dapat merencanakan kebutuhan pegawainya, berapa jumlah guru atau staf lain yang dibutuhkan untuk menutupi kebutuhan karena adanya pegawai yang berhenti/pensiun atau karena adanya pengembangan/penambahan beban tugas.
Perhitungan kebutuhan guru dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut : 
   j.p  x S Kp
S G = —————– x KB
                                         j.w

                Contoh :
-           jam pelajaran perminggu j.p. = 10 jam
-           jumlah kelas paralel        K.p = 6 kelas
-           jam wajib per minggu     j.w. = 24 jam
-            jumlah kelompok belajar KB = 1

10  x 6
S G = ———— x 1  = 2,5 ———> dibulatkan menjadi 3 orang
                                    24

                Jadi kebutuhan guru matematika untuk kelas 1 = 3 orang guru

b.      Penerimaan dan Penempatan Tenaga
         Pada sekolah-sekolah negeri biasanya pimpinan sekolah hanya menerima “droping” penambahan staf dari atasan tanpa wewenang untuk ikut memilih dan menetapkan atau mengambil keputusan. Tetapi pada sekolah swasta dimana organisasinya jauh lebih kecil daripada pemerintah, pimpinan sekolah biasanya mendapat kesempatan untuk memilih stafnya yang baru, hal ini tentu saja lebih baik.
         Pimpinan sekolah hendaknya memperoleh wewenang untuk memilih dan mengusulkan pengangkatan stafnya yang baru, mengingat bahwa pimpinan sekolah tahu tentang staf yang dibutuhkan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolahnya. Tentu dalam hal ini perlu ada pedoman-pedoman tertentu yang harus digunakan agar tidak terjadi penyelewengan.
c.       Penyelenggaraan Program Orientasi.
                Anggota staf yang baru sebelum menunaikan tugasnya perlu mengenal dan memahami baik-baik seluruh lingkungan dimana ia akan bekerja. Ia harus mengenal seluruh anggota staf yang lama, mengenal keadaan siswa-siswa secara umum, lingkungan fisik maupun lingkungan masyarakat sekitar. Untuk kegiatan semacam ini, Pimpinan sekolah dapat menyelenggarakan suatu program orientasi. Gunanya agar anggota staf yang baru merasa diterima dan krasan, serta tahu akan masalah-masalah yang mungkin dihadapi dalam tugas-tugasnya.

d.      Pembinaan dan Pengembangan Staf
         Pembinaan terhadap staf tidak hanya pada anggota yang baru saja, tetapi juga kepada seluruh staf. Pembinaan harus dilakukan secara terus menerus dan secara sistematis/programatis.
         Pembinaan ini sangat penting karena perkembangan baik perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi, maupun perkembangan masyarakat dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang baru. Banyak cara yang dapat dilakukan pimpinan sekolah dalam program pembinaan ini, diantaranya melalui :
  • penilaian kinerja
  • penugasan dan rotasi tugas
  • pelatihan
  • pemberian kompensasi/peningkatan kesejahteraan
  • perencanaan karier
  • pengembangan karier
  • observasi kelas
  • percakapan individu, diskusi, seminar, lokakarya, rapat staf, dll.
         Guru-guru dan seluruh staf akan bekerja dengan efektif dan penuh semangat apabila merasa memperoleh kepuasan dalam memenuhi keinginan dan cita-cita hidupnya. Oleh karena itu seorang pimpinan sekolah harus berusaha memahami keinginan atau cita-cita hidup anggota stafnya serta berusaha memenuhinya.
         Setiap orang tentu mempunyai pandangan dan sikap tertentu terhadap pekerjaannya. Ada yang merasa puas dan cocok dengan pekerjaannya, tetpai ada pula yang selalu mengeluh dan tidak senang. Sikap dan reaksi demikian ini disebut “Moral”. ‘Moral” adalah reaksi mental dan emosional dari seseorang terhadap pekerjaannya.
         Seorang anggota staf dapat kita katakan memiliki moral kerja yang tinggi apabila merasa puas terhadap pekerjaannya, memiliki semangat, rasa tanggung jawab dan antusiasme. Sebaliknya tingginya absensi, datang sering terlambat, suka menghindari tanggung jawab, menunjukkan moral kerja yang rendah.
         Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya moral kerja ini. Salah satu diantaranya ialah tidak adanya perasaan sejahtera di antara anggota staf. Hal ini berarti apabila pimpinan sekolah ingin meningkatkan moral kerja maka ia perlu memperhatikan kesejahteraan anggota stafnya.
         Ada dua macam kesejahteraan yang perlu diperhatikan dan diusahakan oleh pimpinan sekolah, yaitu yang menyangkut kesejahteraan material dan kesejahteraan batin. Kesejahteraan material menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup: gaji yang cukup, fasiltias perumahan, dana, kesehatan, pensiun dsb. Kesejahteraan batin meliputi perasaan aman, perasaan diakui/diterima, perasaan diperlakukan adil, perasaan berprestasi, perasaan dianggap penting, perasaan berpartisipasi, perasaan memperoleh harga diri (dari pekerjaannya) dsb.
e.       Pemberhentian dan pemensiunan
Pemberhentian seorang pegawai dapat karena pelanggaran disiplin, pengunduran diri, pengurangan tenaga atau pensiun. Aturan tentang pemberhentian pegawai harus jelas karena menyangkut nasib seseorang, terutama tentang pemberhentian karena pelanggaran disiplin dan pengurangan tenaga karena dapat memicu ketidakpuasan seseorang yang dikenai tindakan ini. Untuk pemberhentian karena pengunduran diri harus dilihat apakah pegawai yang bersangkutan memiliki ikatan atau perjanjian tertentu dengan sekolah atau tidak. Sedangkan pemberhentian karena memasuki usia pensiun sebaiknya didahului oleh program persiapan pensiun.

Adminstrasi yang berhubungan dengan personalia meliputi antara lain :
-          Statistik/datar presensi pegawai
-          Organisasi dan daftar pembagian tugas
-          Masalah kepegawaian/guru dan kesejahteraannya
-          Daftar riwayat hidup
-          Daftar riwayat pekerjaan
-          Catatan pribadi pegawai
-          Daftar induk pegawai, dll.

5. Pengeloaan Persuratan dan Kearsipan
         Kegiatan persuratan dan kearsipan merupakan salah satu aspek kegiatan Pengeloaan yang berfungsi sebagia dokumentasi dan perwujudan dari berbagai kegiatan penyelenggaraan sekolah yang menjadi tanggung jawab pimpinan sekolah. Karena terdapat berbagai macam kegiatan sekolah maka banyak pula bentuk Pengeloaan persuratan dan kearsipan yang harus dikerjakan sekolah.
PengeloaanPengeloaan persuratan dan kearsipan antara lain :
-          Korespondensi/surat-menyurat, dsb.
-          Penyimpanan arsip/dokumentasi.
-          Laporan bulanan/tahunan
-          Daftar statistik, grafik dll.

6. Pengeloaan Keuangan
         Masalah keuangan adalah masalah yang peka. Oleh karena itu dalam mengelola bidang ini pimpinan sekolah harus berhati-hati, jujur dan terbuka agar tidak timbul kecurigaan baik dari staf maupun dari masyarakat atau orang tua siswa.
         Banyak keperluan sekolah yang harus dibiayai, dan semakin banyak program yang direncanakan maka semakin banyak pula biaya yang diperlukan. Dalam hal ini pimpinan sekolah harus memiliki daya kreasi yang tinggi untuk mampu menggali dana dari berbagai sumber.
         Ada beberapa sumber dana yang dapat diperoleh misalnya dari siswa/orang tua, masyarakat, pemerintah/yayasan, para dermawan dsb. Sumber-sumber ini hanya bersedia memberi sumbangan apabila nampak pada mereka adanya program-program yang jelas, penggunaan yang efektif dan pertanggung jawaban yang baik.
         Orang tua dan masyarakat adalah sumber dana yang sangat penting, oleh karena itu hendaknya sekolah terbuka bagi kontrol masyarakat, agar masyarakat menaruh kepercayaan bahwa uang mereka benar-benar digunakan secara baik sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Manajemen yang berhubungan dengan keuangan antara lain :
-          Buku kas
-          Buku tabelaris
-          Daftar gaji
-          Daftar honorium
-          Surat Pertanggungjawaban (SPJ), dsb.

7. Pengeloaan Perlengkapan
         Gedung sekolah dapat memberi gambaran yang jelas bagi masyarakat tentang baik buruknya pelayanan pendidikan yang ada didalamnya.
Gedung sekolah yang terawat dengan baik akan memberi gambaran pada masyarakat tentang pelayanan pendidikan yang tertib dan teratur. Sebaliknya gedung sekolah  yang tidak terawat, rusak, halaman penuh rumput yang tidak teratur akanmemberi kesan bahwa mutu pendidikan yang ada di dalamnya tidak baik.
         Di samping itu pembinaan/perawatan gedung sekolah merupakan suatu hal yang sangat penting mengingat bahwa hampur seluruh waktu belajar siswa berlangsung di sekolah. Mereka hanya dapat belajar dengan baik apabila merasa krasan. Dan mereka hanya krasan apabila kondisi tempat belajarnya menyenangkan. Dengan gedung sekolah yang terawat baik, anak-anak akan merasa senang dan mempunyai kebanggaan terhadap sekolahnya.
         Perlengkapan dan peralatan sekolah juga merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi belajar dan mengajar. Guru tidak mungkin dapat mengajar dengan senang dan bersemangat dengan perlengkapan kuno dan rusak, peralatan yang kurang lengkap dsb. Oleh karena itu Pimpinan sekolah harus menaruh perhatian yang serius terhadap perlengkapan serta peralatan sekolah. Ia harus mampu mendorong guru-guru untuk bersama-sama memperhatikan masalah ini.
         Dalam hal ini yang tidak boleh dilupakan oleh pimpinan sekolah ialah usaha-usaha pengadaan dana antara lain untuk keperluan :
-          Penambahan ruang kelas atau ruang yang lain
-          Rehabilitasi bagian-bagian yang rusak
-          Perbaikan perlengkapan dan peralatan
-          Penambahan perlengkapan dan peralatan
-          Memodernisasikan perlengkapan dan peralatan , dll.

Manajemen yang berhubungan dengan pemeliharaan gedung, perlengkapan, peralatan, antara lain :
  • Buku laporan (tahunan, caturwulan/semesteran) tentang keadaan bangunan sekolah, denah dan situasi bangunan, kebun sekolah, dsb.
  • Buku inventaris
  • Buku penerimaan alat-alat dan perlengkapan, dsb.

8.      Pengeloaan Hubungan Masyarakat
         Sekolah adalah didalam, oleh dan untuk masyarakat. Program sekolah hanya dapat berjalan lancar apabila mendapat dukungan masyarakat. Oleh karena itu Pimpinan sekolah perlu terus menerus membina hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat.
         Sekolah perlu banyak memberi informasi kepada masyarakat tentang program-prgoram dan problem-problem yang dihadapi, agar masyarkat mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi sekolah. Dari pemahaman dan pengertian ini dapat dihadapkan adanya umpan balik yang sangat berguna bagi pengembangan program sekolah lebih lanjut. Tambahan lagi diharapkan pula tumbuhnya rasa simpati masyarakat terhadap program-program sekolah, yang dapat mengundang partisipasi yang aktif masyarkat.
         Untuk membina komunikasi sekolah dan masyarakat pimpinan sekolah dapat menggunakan media rapat-rapat, surat, buletin, radio dsb. Ada beberapa hal yang dapat merusak hubungan sekolah dan masyarakat itu antara lain sikap guru maupun  pimpinan sekolah yang kurang baik di dalam masyarakat serta mutu sekolah yang rendah.
Manajemen yang berhubungan dengan humas antara lain :
-          Buku catatan kunjungan orang tua siswa/buku tamu
-          Buku agenda
-          Buku ekspedisi
-          Daftar orang tua siswa
-          Daftar perusahaan/industri terkait, dsb.

9. Pendekatan dalam Pengelolaan pendidikan

manajemen pendidikan secara utuh perlu memahami berbagai pendekatan dalam manajemen itu sendiri. Sebagai bahan dalam mempelajari manajemen pendidikan, secara sederhana saya kemukakan pendekatan manajemen pendidikan sebagai berikut:

1.      Manajemen adalah kerjasama orang-orang
Untuk mencapai tujuan sekolah yang telah dirumuskan yang membutuhkan berbagai keahilan dalam berbagai bidang pendidikan, secara internal sebuah sekolah yang ingin berkualitas membutuhkan orang-orang yang memiliki keahlian seperti kepala sekolah sebagai direktur, guru yang memiliki keahlian menejemen kelas yang baik, tenaga bimbingan konseling, ketatusahaan yang memiliki ketramplan dalam system manajemen informasi dan administrasi, perpustakaan membutuhkan pustakawan yang dapat mengelola perpustakaan secara efektif dan kreatifitas untuk menghidupkan suasana agar banyak dikunjungi siswa, laboran yang harus bia mengelola penggunaan waktu, memelihara serta memanfaatkan alat dengan berdayaguna. 

2.      Manajemen adalah suatu proses
Seperti halnya sebuah pendidikan, manajemen adalah suatu proses, pendekatan ini menekankan perilaku sebagaimana fungsi manajemen itu sendiri yaitu proses planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, dan budgeting. 

3.      Manajemen sebagai sebuah system
Sebagai sebuag system maksudnya adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.  System disini yakni input-proses-ouput-outcome.

4.      Manajemen sebagai pengelolaan
Jika kita melihat manajemen sebagai pengelolaan akan terlihat adanya pengaturan atau pengelolaan sumberdaya yang dimiliki dalam sekolah atau sumberdaya yang harus ada untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sumberdaya tersebut harus harus dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin.

5.      Kepemimpinan
Dari pendekatan kepemimpinan, manajemn dipengaruhi oleh pemimpin. Pimpinan bisa kepala sekolah, guru, atau KTU dimana seorang pemimpin bisa mempengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan. Disini seorang pemimpin harus mampu berkmunikasi secara verbal dan nonverbal, mengambil keputusan dan pelaksana keputusan.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bidang garapan Pengeloaan pendidikan meliputi:
1.   Pengeloaan Kesiswaan.
2.    Pengeloaan Pengajaran
3.   PengeloaanPersonil
4.    Pengeloaan Persuratan dan Kearsipan
5.   PengeloaanKeuangan
6.    Pengeloaan Perlengkapan
7.    Pengeloaan Hubungan Masyarakat

  1. Ada tiga masalah utama yang perlu mendapat perhatian dalam bidang kesiswaan yaitu :
  • Masalah penerimaan  siswa baru
  • Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar
  • Masalah bimbingan
  1. Pengeloaan kurikulum:
Kurikulum ini kemudian perlu dijabarkan dalam kegiatan pengajaran di sekolah seperti perencanaan kegiatan pengajaran/pembuatan kalender pendidikan, penjadwalan, program pengajaran catur wulan/semester/tahunan hingga persiapan mengajar serta evaluasinya.
3. Pengeloaan persuratan dan kearsipan antara lain :
          Korespondensi/surat-menyurat, dsb.
          Penyimpanan arsip/dokumentasi.
          Laporan bulanan/tahunan
            Daftar statistik, grafik dll.
4. Pengeloaan yang berhubungan dengan keuangan antara lain :
          Buku kas
          Buku tabelaris
          Daftar gaji
          Daftar honorium
          Surat Pertanggungjawaban (SPJ), dsb.


5. Pengeloaan perlengkapan meliputi:
          Penambahan ruang kelas atau ruang yang lain
          Rehabilitasi bagian-bagian yang rusak
          Perbaikan perlengkapan dan peralatan
          Penambahan perlengkapan dan peralatan
            Memodernisasikan perlengkapan dan peralatan , dll
6. Pengeloaan yang berhubungan dengan hubungan masyarakat:
          Buku catatan kunjungan orang tua siswa/buku tamu
          Buku agenda
          Buku ekspedisi
          Daftar orang tua siswa
          Daftar perusahaan/industri terkait, dsb.
7. Pengeloaan personil merupakan pengelolaan yang berhubungan dengan para staf-staf     guru ataupun karyawan dalam memenuhi kebutuhan sekolah yang meliputi:

  • Perencanaan Kebutuhan
  • Penerimaan dan Penempatan Tenaga
  • Penyelenggaraan Program Orientasi.
  • Pembinaan dan Pengembangan Staf
  • Pemberhentian dan pemensiunan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar